jace'sarchive

HALCYON

#HALCYON #107 โ€“ Flashback 01

๐ƒ-๐Ÿ”๐ŸŽ ๐Š๐จ๐ง๐ฌ๐ž๐ซ ๐“๐ก๐ž ๐ƒ๐š๐ฒ ๐Ÿ”๐ญ๐ก

Sudah hampir dua bulan berlalu sejak kepulangan Kiran, Kevin dan Nad dari Amerika. Berarti, sudah dua bulan juga berlalu dari hari jadi Kevin dan Nad. Kiran menghabiskan waktunya untuk menghindar dan tak menghiraukan Nad. Ia mencoba tetap profesional dalam tugasnya berlatih untuk konser perdana Halcyon sebagai act pembuka dari pertunjukan konser band The Day6th.

Nad kehilangan sosok seorang kakak. Nad kehilangan sosok yang menggantikan posisi Kak Joan. Tapi, gadis itu nggak berani bersikap egois. biar bagaimanapun, Ia tahu seberapa besar usaha Kiran untuk mendapatkan hatinya, yang kemudian berbuah penolakan dari gadis manis itu.

'Nad,' Jacob melambaikan tangannya di depan wajah Nad yang tengah melamun saat sedang berlatih bersama Halcyon.

'Eh? iya. Kenapa, kak Jacob?' tanya Nad yang kaget dengan kehadiran Jacob.

'Lo nggak papa? kok kayak lost focus gitu. apa lagi berantem sama Kevin?' tanya Jacob lagi.

'Nggak papa, kak. gue cuma kehilangan sosok Kak Kiran. sosok kakak laki-laki yang bisa ngelindungin dan jadi temen gue waktu semuanya ninggalin gue,' gadis berambut sebahu itu kemudian menghembuskan nafasnya sambil menatap kosong ke ruang garasi yang sudah disulap jadi tempat latihan Halcyon.

'gue tau ini berat buat lo. tapi, sebentar lagi Kiran juga sadar kalo cinta nggak harus selalu berakhir pacaran. Gue tau sebenernya Kiran kangen sama lo. cuma dia masih gengsi. orang kayak Kiran butuh waktu lebih lambat untuk menyadari kalo sebenernya perasaan itu nggak hilang, tapi berkembang jadi sesuatu yang lebih indah dari sekedar sesuatu yang romantis,' Jacob menepuk-nepuk pundak Nad. 'lo latihan lagi aja dulu, I gave you the demo already, kan?'

Nad membalas Jacob dengan anggukan. Dengan bantuan Walkey-Talkey yang tersemat di pinggangnya, Nad meminta Leon untuk memutar kembali demo lagu gubahan Jacob dari sound system pusat ke audio receiver miliknya.

'๐˜โ€™๐˜ฎ ๐˜ต๐˜ช๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฅ ๐˜ฐ๐˜ง ๐˜ต๐˜ณ๐˜บ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ฐ ๐˜ฑ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ด๐˜ฆ ๐˜ฆ๐˜ท๐˜ฆ๐˜ณ๐˜บ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ฏ ๐˜ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฆ ๐˜ž๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜ ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฏโ€™๐˜ต ๐˜ฌ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ธ, ๐˜ธ๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜ ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฏโ€™๐˜ต ๐˜ฌ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ธ ๐˜๐˜ฐ๐˜ธ ๐˜ฅ๐˜ฐ ๐˜ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ฎ๐˜บ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ง ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ฑ๐˜บ ๐˜ ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ด๐˜ด ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ด๐˜ต ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ช๐˜ท๐˜ฆ, ๐˜ ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ด๐˜ด ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฅ ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ'

lagu gubahan Jacob itu melantun dari mulut Nad dan menggema ke seluruh ruangan. Nad memejamkan matanya sembari menyanyikan lagu itu. Tanpa disadarinya, air matanya turun membasahi wajahnya bagaikan air terjun yang jatuh bebas dari atas tebing. Seketika itu juga, semua anggota Halcyon yang tengah sibuk sendiri menoleh ke arah sang pemilik suara.

Terlihat Kevin tergopoh-gopoh menyebrangi 2 ujung ruangan yang berlawanan dan segera berlutut di hadapan kekasihnya sambil menangkup wajah mungil Nad dan mengusap pipinya yang basah oleh airmata. Kiran hanya menatap kedua sejoli itu dengan tatapan nanar. Sekarang pujaan hatinya jadi milik orang lain. Tapi ia tersadar oleh pesan yang diutarakan Joan.

โ€œ๐พ๐‘–๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘›, ๐‘”๐‘ข๐‘’ ๐‘ก๐‘–๐‘ก๐‘–๐‘ ๐‘๐‘Ž๐‘‘. ๐ถ๐‘ข๐‘š๐‘Ž ๐‘™๐‘œ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘๐‘–๐‘ ๐‘Ž ๐‘—๐‘Ž๐‘‘๐‘– ๐‘๐‘’๐‘›๐‘”๐‘”๐‘Ž๐‘›๐‘ก๐‘– ๐‘”๐‘ข๐‘’ ๐‘—๐‘Ž๐‘‘๐‘– ๐‘˜๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘˜ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ๐‘ข๐‘  ๐‘›๐‘”๐‘’๐‘—๐‘Ž๐‘”๐‘Ž ๐‘๐‘Ž๐‘‘. ๐‘๐‘Ž๐‘‘ ๐‘ ๐‘Ž๐‘š๐‘Ž ๐พ๐‘’๐‘ฃ๐‘–๐‘› ๐‘๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘›, ๐‘™๐‘œ โ„Ž๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘ข๐‘  ๐‘ก๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘’๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘Ž๐‘› ๐‘–๐‘ก๐‘ข. ๐‘‡๐‘Ž๐‘๐‘– ๐‘๐‘Ž๐‘‘ ๐‘”๐‘Ž ๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘’๐‘Ÿโ„Ž๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘– ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘– ๐‘™๐‘œ ๐‘ ๐‘’๐‘๐‘Ž๐‘”๐‘Ž๐‘– ๐‘ ๐‘œ๐‘ ๐‘œ๐‘˜ ๐‘ ๐‘’๐‘œ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘˜๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘˜.โ€

Seakan menerima telepati dari Nad yang masih menangis tersedu-sedu, bagai es gelato yang dibiarkan terekspose di sinar matahari, air mata Kiran meleleh begitu saja, membasahi wajah mulus milik pemuda 25 tahun itu.

โ€˜Ran,โ€™ Jacob sontak kaget melihat temannya itu menangis.

โ€˜Kenapa lo?โ€™ Jerry menatap kawan seusianya dengan tatapan bingung.

โ€˜Lo terlalu dense untuk sadar kalo lo nggak perlu jadi pacarnya untuk bisa ngelindungin dia,โ€™ Jayden berfilosofi.

sebelum Kiran mengambil inisiatif untuk mendekat ke sosok Nad yang tengah menangis sesenggukan di dalam pelukan Kevin, Jacob buru-buru berlari kecil ke arah kedua sejoli itu dan menepuk pundak pemuda 175 cm itu untuk menyuruhnya memberi waktu pada Kiran dan Nad untuk menyelesaikan problem mereka berdua. Kevin membelai rambut Nad dan melepas pelukannya, lalu mengangguk ke arah Kiran. Kiran perlahan maju dan menggantikan posisi Kevin. Ia mendekap tubuh Nad.

Mata pemuda itu terpejam ketika ia merasakan hangatnya tubuh Nad, si adik perempuan yang sempat jauh darinya itu. rasa hangat itu menjalar sampai ke hati dan wajah Kiran.

'I miss you, Nad,' bisik Kiran, semua gengsinya terbenam begitu gadis itu balas memeluk pinggangnya.

'Jangan pergi lagi. Kalo lo pergi, gue nggak punya keluarga di sini,' rengek Nad.

'Iya, nggak lagi, udah ya, jangan nangis lagi,' Kiran berjongkok di hadapan Nad, dan menghapus air mata yang meleleh di pipi adik angkatnya itu.

'Nad, lo punya kita semua, nggak cuma Kiran sama Kev. ada Jacob, gue, Bang Jayden, Leon, Joel, Gema, Gesha, Vio, semua ada buat lo di sini,' Jerry berjalan mendekat dan berhenti di belakang Nad sambil menepuk pundak Nad.

'Kak Jake, tanggung jawab, gue nggak bisa nggak nangis nyanyiin lagu ini,' Nad merajuk.

'Hehehe, artinya lo bakal bisa bikin seluruh audiens nanti menangis denger lo nyanyi. you put the mean in the song really well,' Jacob terkekeh.