#AFRAID PART 1


“About Mum and Kal's Condition”


pasti kalian bertanya-tanya tentang siapa wanita dengan Alias “MUM” yang jadi pembicaraan Evan dan Kal di chapter sebelumnya. Kalian juga bertanya-tanya tentang kondisi kesehatan Kal yang mengharuskan cowok berdarah Chinese-Surabaya-Australia itu mengkonsumsi obat secara rutin. Yang sering mendengar tentang Mum dan kondisi kesehatan Kal hanya Adri dan Evan, dua orang yang bener-bener mendapat kepercayaan dari Kal.

Kal yang dari luar nampak ceria dan kuat, Kal yang dari luar selalu mendengarkan cerita teman-temannya dengan seksama dan memberikan solusi yang dewasa, Kal yang selalu jadi sandaran buat Adri, Vian, Sena dan Kael, ternyata nggak sekuat yang kalian lihat di luar. Kata Adri, orang dengan senyum paling manis pernah melewati badai besar dan menakutkan dalam hidupnya. Hal itu mengacu pada Kal.

Mum, ibunda dari Kal, adalah orang asli Sydney. Mum tinggal di indonesia sama Papa setelah menikah dan melahirkan Kal dan kakak perempuan Kal, Kelsey atau yang sering disapa Kelly. dimana Kelly sekarang? Kelly bekerja sebagai salah satu model dan sport influencer ternama yang kelasnya sudah sampai ke panggung internasional. Oke, kembali ke Mum.

Mum-lah yang selama ini mendukung Kal untuk menjadi awak pesawat alias crew on deck. 4 tahun yang lalu, Mum didiagnosa mengidap kanker paru-paru dan akhirnya harus berpulang ke Surga setelah 3 tahun berjuang melawan sel-sel jahat itu. Mum meninggal waktu lagi berobat di Sydney. Saat itu, Mental Kal terguncang parah. dia jadi nggak fokus di pendidikan pramugara nya. Akhirnya, selama setahun penuh, Kal cuti. Saat itu yang beneran selalu ngecek keadaan Kal cuma Evan dan Adri.

Kenapa Evan? Evan tuh anaknya temen kolega Papa yang saat itu memperoleh bantuan dana dari Papa Kal untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah penerbangan dan mengejar mimpinya untuk menjadi Pilot seperti sekarang. Saat itu belum ada kata Sayang atau crush diantara Kal dan Evan. tapi siapa yang menyangka perasaan ingin menjaga dan selalu berada di dekat Kal membuat pemuda Batak-Tionghoa itu jatuh hati pada Kal.


Mengenai kondisi kesehatan Kal, sejak usia 7 atau 8 tahun, Kal didiagnosa dengan kecenderungan ADHD dan Serangan Panik. Ini mengharuskan si tampan berlesung pipit itu untuk menjalani terapi psikiatri di rumah sakit dan mengkonsumsi obat rutin dibawah pengawasan dan peresepan dokter. Karena Kal sering lupaan, dulu alarmnya buat minum obat adalah teriakan Mum atau post it di dalam kotak makan yang disiapkan mum. Setelah kepergian Mum, Evan dan Adri lah yang selalu setia mengingatkan Kal.

Pernah suatu kali, Gangguan panik menyerang dan Kal lupa minum obat. di situ hanya ada Evan yang juga ikut-ikutan panik karena dia nggak tega melihat Kal yang menangis dan gemetar hebat saat itu. Saat itu, yang terbersit di pikiran Evan hanya bagaimana menghentikan serangan panik itu. Kata google, cara paling ampuh adalah dengan membuat sang penderita menahan nafasnya.

Dan satu-satunya cara yang terpikir saat itu hanya dengan menempelkan bibir merah jambunya pada pemilik lesung pipit yang masih gemetar itu. Evan, dengan segala keberaniannya saat itu dengan nekat memotong jarak di antara dirinya dan Kal dan menempelkan kedua labia merah jambu miliknya pada bibir kemerahan Kal yang gemetar itu.

Sejak saat itu, ada rasa yang tumbuh dalam benak Evan terhadap Kal yang sampai saat ini masih belum peka dan menempatkan hubungan mereka pada zona kakak-adik.


saved: June 29, 2021