๐‘ต๐’‚๐’…๐’๐’“๐’‚ โ€“ ๐‘ฉ๐’†๐’‚๐’–๐’•๐’Š๐’‡๐’–๐’ ๐‘ฎ๐’Š๐’‡๐’• 2020/11/13 โ€” Masih Kisah Naufal Rifky Kiandra dan Ayyara Melodi Soemantyo di jendela waktu yang lain.


โ€œPernah nggak sih lo ngerasa kalo temen-temen lo seakan-akan ngerebut gue dari lo. Call me egotistical, tapi gue ngerasa gitu sekarang, Ay,โ€ โ€“ Naufal Rifky Kiandra


Hari ini hujan, deras banget. Aya terjebak di kos-kosan Naufal lantaran keduanya ada janji mau jalan-jalan, mencari udara segar bareng. Untungnya, Aya udah lumayan kenal sama temen-temen di kos-kosan Naufal. pemilik nama Ayyara Melodi Sumantyo itu memandang ke luar jendela ruang tamu yang dibasahi rintik Hujan. hari itu, Aya cuma pakai kaus putih dan sepasang celana pendek, nggak tau bakalan hujan. Untung aja Naufal meminjamkannya sweater rajut dan sebuah selimut tipis untuk menutupi pahanya dari dinginnya udara di luar yang juga membuat ruangan yang tadinya udah dingin karena AC jadi semakin dingin.

Jangan heran tapi kalo tiba-tiba ngeliat Aya banyak bicara kalau sama penghuni Kosan sebelah, alias kosan cowok tempat Naufal tinggal. Menurut Aya, kalau semisal mereka deket dan bertemen sama Naufal berarti mereka orang-orang yang sangat bisa dipercaya. Jadi, penghuni Kosan ini pun jadi pengecualian. Tapi, butuh waktu cukup lama buat temen-temen Naufal ini bisa akhirnya membuat Aya berbicara dan ikutan bercanda sama mereka. butuh waktu untuk membuat Aya bisa dengan bebas berbicara dengan siapapun yang ada di sana. semua berkat Sakala dan Jeje yang sempat konselingin Aya waktu dia lari ke kosan buat curhat sama Naufal tapi ditinggal rapat sampe lama banget sama pemuda yang lahir di bulan April itu.

Di luar, nampak Kevin, Arjuna dan Anggara berlari-lari kecil di tengah hujan. Aya langsung berlari mengetuk pintu kamar Naufal.

'Kenapa?' ujar Naufal sembari membuka pintu kamarnya. Rambutnya masih basah lantaran baru kelar keramas.

'Fal, punya anduk kecil nggak? Kayaknya Juna, Angga sama Kevin lupa bawa payung,' tanya Aya.

'Bentar, bentar,' yang punya nama Naufal itu langsung berjalan ke lemari pakaiannya dan menarik tiga lembar handuk yang masih hangat baru keluar dari laundry. 'Nih, Ay.'

'Thanks,' Aya segera berlari ke ruang tamu dan menghampiri tiga cowok yang udah basah kuyup dan melempar handuk ke atas kepala masing-masing cowok itu.

'Loh, kok ada Ayyara?' tanya Anggara sembari menggosok kepalanya dengan handuk yang baru mendarat di kepalanya.

'Tumben,' Imbuh Kevin.

'Harusnya gue ke taman kota sama Naufal. tapi hujan. Mau pulang juga ngga bisa,' Ayyara merajuk.

'Astaga, gemes banget!' Arjuna menghanduki kepalanya dengan sebelah tangannya. Yang sebelah lagi udah otw mau nyubit pipi Aya karena gemas.

'Gemes boleh, tapi lu udah punya pacar, inget itu,' Naufal tiba-tiba muncul sembari menepis tangan Arjuna yang udah hampir mencubit pipi Aya karena gemas.

'Gue mencium bau-bau cemburu,' Anggara menimpali.

'Cemburu? Naufal? nggak mungkin lah,' Aya berujar menimpalinya dengan penuh candaan.

'Mungkin aja, Ya. Just expect the unexpected,' Kevin tersenyum jahil.


3 hari selepas insiden kehujanan:

Hari ini Naufal sibuk banget. Rapat kegiatan mahasiswa jurusan dan organisasi jurusannya, katanya. Jadinya, Aya ke kantin untuk makan siang sendirian. Tapi, di kantin kayaknya ada orang yang nggak kepingin Aya temui saat itu, Arrayan, dan kroco-kroconya yang duduk di bangku dekat panggung live music sambil nunjuk-nunjuk ke arah Aya. Aya juga tau disitu ada Rayan, begitu si jahil itu disapa oleh anak angkatannya, makannya dia pilih tempat yang jauh dari kerumunan Rayan.

Tapi mereka tetep bisa nemuin gadis itu. Tapi, alangkah kagetnya Aya waktu matanya tiba-tiba ditutup oleh dua telapak tangan cowok. Yang jelas, dari wanginya Aya tau itu bukan Naufal. Si cowok yang berdiri di belakangnya itu kemudian membuka telapak tangannya dan nyengir sambil duduk di samping Aya. Yang lebih membuat Aya kaget lagi, Arjuna sama Anggara udah nggak di depannya lagi, mereka berdua berjalan cepat menghampiri meja Arrayan dan memberi pria itu ultimatum untuk tidak mengganggu Aya lagi. Dari jauh, samar-samar suara Juna terdengar sarat akan nada ancaman.

โ€˜kok kalian bisa tau kalo Rayan gangguin gue,โ€™ tanya Aya sembari menyendok bubur ayam dari mangkuknya.

โ€˜Naufal udah bilang kalo lo di kantin, dan ini jam makan siang dan bangku di tengah-tengah itu kan emang tempat ngumpul Arrayan sama geng bully nya,โ€™ Jawaban Kevin sama sekali nggak nyambung sama pertanyaan Aya barusan.

โ€˜Gue ga tanya tentang itu, Kev. Gue bahkan belom cerita ke Naufal soal Arrayan gangguin gue,โ€™ tukas Aya sembari menatap kevin dengan kedua alis yang tertaut.

โ€˜Arrayan itu suka gangguin orang yang kelihatan pendiam dan menurut dia lemah. Dia adik kelas gue waktu di sekolah dulu. Dan dia terkenal banget suka gangguin anak yg menurut dia lebih lemah,โ€™ kali ini Anggara buka mulut.

โ€˜Naufal udah kasi tau semua cerita lo, Aya. Dan kita disini buat temenin lo. Lo bisa share apapun ke kita. Nggak akan ada yang kita sebar. Semua stay di sini,โ€™ Kevin menunjuk dadanya.

โ€˜Makasih, Kev,โ€™ Aya tersenyum, manis banget, sampai-sampai jantung Arjuna detaknya jadi ga beraturan dan mukanya memerah.

โ€˜Jun, lu kenapa? Sakit?โ€™ Aya menatap Arjuna. โ€˜Demam ya?โ€™ tangannya terulur ke arah wajah Arjuna.

Juna naksir sama Aya. Tapi semua tau Aya lagi denial kalau sebenernya dia sedikitnya pengen Naufal lebih dari sekedar sahabatnya. Kayaknya, untuk saat ini, Arjuna harus puas dengan menjadi orang yang mengagumi dan berjanji akan terus menjaga Aya kalau Naufal lagi nggak bisa jagain Aya.


Hari-hari mereka berlalu seperti biasanya dan Ayyara semakin sering hangout bareng sama warga 98 alias Kevin, Arjuna, Anggara dan Naufal. Nggak jarang Kevin yang nemenin Aya jalan-jalan ke toko musik dan test-drive piano bagus di sana. Angga sering ngajak Aya pergi ke pameran lukisan atau ke museum seni buat art therapy. Juna sering banget nungguin Aya selesai kelas dan ngajak dia jajan bareng. Naufal yang belakangan sibuk banget sama rapat acara jurusan dan tugas kelas kalkulus lanjutan mulai ngerasa kalau Aya diambil sama teman-temannya. Aya yang biasanya selalu memenuhi waktunya, Aya yang biasanya bilang kalau dia cuma punya Naufal, sekarang udah jarang banget ngobrol dengannya.

Hari ini, pas banget Kevin lagi nyelesaiin tugas di lab konstruksi bangunan, Juna sibuk nggak tau kemana dan Anggara sibuk dengan skripsinya. Naufal jadi punya banyak waktu sama Aya. Diraihnya ponsel pintarnya dan dicarinya speed-dial ke nomor Aya.

โ€˜halo,โ€™ sapa Aya dari seberang

โ€˜Ay, jalan yuk. Pengen ngobrol yuk. Kan belom jalan sama gue,โ€™ cerocos Naufal.

โ€˜Emang lo nggak sibuk? Biasanya mah rapat aja,โ€™ Aya merajuk. Naufal yakin, anaknya pasti lagi manyunin bibir merahnya sambil merajuk.

โ€˜Gemes banget,โ€™ komentar Naufal. โ€˜Jadi gimana, mau nggak?โ€™ tanya Naufal lagi, kali ini ngegas banget.

โ€˜Sabar, tadinya gue tuh mau pergi pameran sama Angga, tapi sibuk dianya,โ€™ Aya menjelaskan.

โ€˜Anggara lagi, Anggara lagi. Ay, please lah, sama gue aja hari ini,โ€™ kali ini nada bicara pria kelahiran April 1998 itu mulai meninggi. Mukanya udah kesel banget denger Aya bawa nama temennya pas mereka lagi telfonan.

โ€˜Kok ngegas gitu sih, Fal. Kan dia yang bantuin lo jagain gue pas lo lagi sibuk,โ€™ Aya membalas Naufal masih dengan nada biasa. Biar nggak kelihatan kalo dia kaget habis disentak via telpon sama Naufal.

โ€˜Sorry,โ€™ Naufal menghela nafasnya dan minta maaf, meski terpaksa. โ€˜lo pernah gak sih ngerasa kalau temen-temen lo ngerebut gue dari lo, Ay. Itu yang sekarang gue rasain. Gue ngerasa mereka ngerebut lo dari gue. lo boleh bilang gue egois. Tapi gue nggak pernah dapet porsi waktu bareng lo semenjak mereka semakin deket sama lo,โ€™ Naufal tertunduk. Suaranya jadi pelan dan penuh kekecewaan.

โ€˜Gue ga pernah ninggalin lo. Sampai kapanpun gue akan selalu disini buat lo, Fal. Kalau ga ada lu mungkin gue frustasi sama hidup ini,โ€™ Aya berujar lembut.

โ€˜Gue jemput sekarang ya, pokoknya lu siap di depan kosan. Gue udah keluar kamar,โ€™ Naufal segera berlari keluar dari kosan setelah mengunci kamarnya.

Aya terlihat sedang menunggu sahabatnya itu di depan pagar kos putri tempat dirinya tinggal. Naufal berhenti tepat didepan Aya dan tanpa aba-aba mengecup kening dan pipi sang gadis dengan cepat. Aya yang saat itu off-guard hanya bisa diam dengan wajah ๐—ฏ๐—น๐˜‚๐˜€๐—ต๐—ฒ๐˜‚-๐—ฏ๐—น๐˜‚๐˜€๐—ต๐—ฒ๐˜‚ dan jantung yang ๐—ฏ๐—น๐—ผ๐—ผ๐—บ-๐—ฏ๐—น๐—ผ๐—ผ๐—บ ๐—ฝ๐—ผ๐˜„.


2020/11/13: ๐‘ต๐’‚๐’…๐’๐’“๐’‚ saved 15:55