The Keanights and Princess Kiandra. by: #Jaywriter
Sosok Hayden dan Zilia mungkin akan sering terlihat seiring dengan perkembangan kisah ini. Namun, Mommy dan Daddy ga cuma punya Hayden dan Zilia. Ada si kecil Dimas Ario Keandra yang akrab dipanggil Rio. Rio ini si bungsu yang beda usianya 2 tahun terpaut dari Zilia. Rio ga terlalu akrab sama Mommy. Mommy meninggal waktu umur Rio baru 12, baru banget lulus SD. Saat itu, Rio harus belajar di rumah sakit karena Rio nggak tega lihat Dad dan kedua kakaknya menjaga Mommy. Kehilangan Mommy di usia yang sangat muda membuat tiga bersaudara ini diam-diam nggak tega lihat Daddy mereka berusaha menghidupi keluarga mereka sendirian. Hayden waktu itu baru aja Lulus SMP dan mau masuk SMA. Ia belajar mati-matian supaya bisa masuk SMA negeri favoritnya via jalur beasiswa. nggak cuma itu, si sulung yang wajahnya tampan dan bikin hati cewek-cewek adem ini berusaha cari kerja paruh waktu jadi pramuniaga di sebuah pasar swalayan ternama di dekat rumahnya sepulang sekolah. Melihat kakak dan ayahnya kerja banting tulang, Zilia yang saat itu baru mau masuk kelas 9 pun nggak mau tinggal diam juga. sepulang sekolah, usai belajar, Zilia ngumpet di dapur, dengan bantuan Bi Ijah, Asisten Rumah Tangga di rumah mereka, Zilia bikin cookies dan dijual di sekolah. hasil penjualan itu, ia pakai sebagai uang tambahan. jadi, Zilia nggak pernah minta tambah uang jajan ke Dad. Nggak jarang Rio menemukan kedua kakaknya itu ketiduran di sofa dengan wajah yang lelah sambil memeluk tubuh satu-sama lain. melihat kedua kakaknya ini begitu berusaha keras untuk membantu ayahnya, Rio nggak pernah tinggal diam kalau liat kakak-kakaknya diganggu orang. dari mereka kecil, kalau Zilia diisengin atau dianggap remeh sama teman-temannya karena sambil sekolah sambil jual kue kering, Rio selalu pasang badan dan teriak, “Woi! kalo mau hina kakak gue, awas ya lo,” terus dia akan maju dan mukul orang-orang iseng itu. bodo amat badan mereka lebih besar dari Rio. Rio akan pasang badan dan pukul tanpa ragu. Hayden sering dipanggil kepala sekolah karena kasus Rio berantem. nggak jarang Rio pulang sekolah dengan wajah babak belur dan terima ceramah dari Zilia. Kalau ZIlia mulai ceramah di depan Rio, Rio akan dengan tegas membalas begini, “Gue ga peduli muka gue babak belur atau kenapa-napa. Gue pedulinya kakak gue, tuan putri Kiandra, yang berjuang dan ga dapet penghargaan yang setimpal malah dihina.” habis denger itu, Zilia akan langsung berhenti ngomel terus meluk Rio sambil nangis dan bilang makasih. yang akan dibalas Rio, “Kakak sayang, lu nangis aja cantik. tapi lu lebih pantas tersenyum. lu pantas bahagia.” Buat Hayden, meskipun adik perempuannya itu berisik dan kadang menyebalkan, sosok Zilia adalah sosok yang mampu membuat seorang Hayden kalang kabut, panik, dan punya suasana hati tak menentu. kenapa? dulu waktu usia Hayden 3 tahun, dia berdoa ke Tuhan minta adik perempuan. Dalam janji itu, Hayden bersumpah sama Tuhan kalau dia akan sayang dan menjaga adiknya dengan sangat. waktu Zilia lahir setahun kemudian, Hayden bahagia banget. kalau menurut Mommy dan Dad, si Koko satu ini sangat amat posesif sampe kadang mama dan papanya nggak boleh deket-deket sama Zilia karena Hayden pengen terus disamping ZIlia. sampai sekarang pun begitu. cuma, cara Hayden melindungi Zilia nggak seperti Rio yang pasang badan dan main jotos. Hayden lebih serem sih, dia gak akan segan ambil jalur hukum (ancam doang sih) kalau ada yang ngapa-ngapain adik perempuannya itu.