Suffocation by: Jace


Lepas dari peristiwa mutusin Elang via iMessage, Nad hanya bisa menangis. airmatanya deras membasahi pipinya. Nad benci Elang. Nad benci Elang yang populer dan tampan itu. Ia menyesali keputusannya dulu menerima pengakuan cinta Elang. beberapa bulan pertama, Elang memang bucin banget pada gadis berambut coklat keemasan itu. Tapi, bucinnya cuma bertahan 6 bulan. setelah itu, mata Elang jelalatan mencari perempuan lain. Kalau sudah bosan sama selingkuhannya, pemuda yang aktif di band kampus angkatannya ini akan kembali ke Nad dan minta maaf seperti yang baru saja ia lakukan.

Malam itu Nad nangis non-stop, mengeluarkan segala kesesakan yang tertimbun dalam dadanya. Nad sayang sama Elang, tapi nyatanya, Elang hanya mempermainkannya. Nad benci cowok ganteng dan populer. Nggak lagi deh, punya cowok dari kalangan teratas rantai sosial di kampus seperti itu. cuma akan bikin Nad sakit kayak sekarang.

saking asiknya menangis, Nad nggak dengar pintu Apartemennya diketuk.tapi nggak mungkin kalau Vio, Gema dan Gesha yang datang. mereka udah Nad bilangin supaya nggak dateng dulu hari ini.

'Nadeshda,' tunggu, suara ini jelas banget bukan suara Gema atau Gesha. ini juga pasti bukan suara Violetta juga. nggak mungkin banget Vio berubah jadi cowok. ini suara cowok. samar-samar terdengar dari balik pintu. 'Buka pintunya,' suara lembut cowok itu kembali terdengar.

Nad berjalan mendekat dan membuka pintu apartemennya dengan wajah sembab. pintu terbuka dan menampakkan wajah kakak tingkat Nad yang sempat menjadi mentornya saat masa orientasi dulu.

Nad lantas membalik badannya. 'Kak Kiran pulang aja, gua lagi nggak mau ketemu siapa-siapa,' tukas Nad sambil menahan airmatanya, padahal Kiran sudah sempat melihat wajahnya tadi.

'Nad, lu belum makan dari siang. ini udah jam 8 malam,' Kiran melangkah masuk. 'lu nggak perlu bohong sama gua, Nad,'

'Kak, pulang aja,' suara Nad mulai bergetar, dadanya sesak lagi.

pemuda tampan bersurai hitam-kemerahan itu menggeleng dia masih berdiri di sana sambil memegang bahu adik tingkatnya. 'Gue kesini genuinely khawatir sama lo, please makan ya.'

seketika itu, tangis sang dara pecah dan airmatanya dengan deras membasahi wajah manis Nad.

'Nad, gua tau ini sakit buat lu. dan gue tau si bangsat itu sejahat itu sama lu. tapi gua disini cuma mau nemenin lo,' Kiran merengkuh tubuh Nad dalam pelukannya. Ia membelai tubuh gadis itu.

'𝑆𝑖 πΈπ‘™π‘Žπ‘›π‘” π‘π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘’. π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘Žπ‘—π‘Žπ‘Ÿ. 𝑔𝑒𝑒 π‘›π‘”π‘Žπ‘™π‘Žπ˜© π‘ π‘Žπ‘šπ‘Ž π‘‘π‘–π‘Ž, π‘›π‘”π‘Žπ‘ π‘–π˜© π‘‘π‘–π‘Ž π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› π‘›π‘”π‘’π‘π‘Žπ˜©π‘Žπ‘”π‘–π‘Žπ‘› π‘π‘Žπ‘‘. π‘π‘’π‘˜π‘Žπ‘› π‘π‘’π‘Žπ‘‘ π‘›π‘”π‘’π‘—π‘Žπ‘‘π‘’π˜©π‘–π‘› π‘‘π‘Žπ‘› π‘›π‘¦π‘Žπ‘˜π‘–π‘‘π‘–π‘› π‘π‘Žπ‘‘ π‘˜π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘˜ 𝑔𝑖𝑛𝑖,' rutuk Kiran dalam hati.

Ya. Kiran suka sama Nad dari jaman ospek dulu. namun, langkahnya memenangkan hati sang dara didahului oleh Elang. nggak cuma sekali Kiran melihat Nad menangis seusai berdebat atau bertengkar sama Elang. dan itu yang membuatnya kesal. kesal karena kalau aja Nad nggak jadian dengan Elang, pasti gadis itu sudah bahagia bersama dirinya.

'Kak Kiran, gue nggak mau lagi pacaran sama cowok ganteng dan populer,' isak Nad.

Kiran tersentak. β€œSialan betul, Si Elang.” rutuknya dalam hati sembari membelai rambut Nad yang lembut itu. 'I'll try my hardest to win your heart' Kiranberujar lembut, nyaris nggak terdengar sama gadis yang tengah membasahi kaus putihnya dengan airmatanya.

'Kak, can you stay?' Nad bertanya sembari menatap Kiran.

'Yes, but why?' tanya Kiran sembari menautkan alisnya.

'What if he comes here? he still beg for me to understand and let him in,' Nad berujar. Ya, memang tadi Elang baru saja merundung Nad dengan serangan missed call, minta balik.

'Shit!' rutuk Kiran ketika ia mengintip notifikasi di lockscreen ponsel Nad. 'Nad, gue disini, I'll take care of you.'

Nad hanya mengangguk. Kiran memang ganteng dan populer. tapi dia baik dan tulus mau menolong Nad. Nad memang mau mengobati luka-luka hatinya setelah jatuh dari tempat yang tinggi. Nad trauma sama cowok ganteng dan populer seperti Elang. dia takut sakit hati seperti sekarang.