βBandaids Are No Good For Heartacheβ β By: Jace
'Seandainya luka hatiku bisa sembuh cuma pake betadine sama plester,' gumam dara berparas ayu itu. matanya terpejam sembari menikmati semilir angin bertiup di danau tempat dirinya dan Kiran berpiknik. jemarinya memetik gitar yang ada di pangkuannya. lagu πππ§πππ’ππ¬ yang dipopulerkan oleh πππ¬π‘π’ mengalun dari petikan gitar dan gumaman lembut sang dara.
Kiran yang tadinya menonton dari jarak yang agak jauh kini mendekat. Tapi wira itu tak lagi sendirian. terlihat dari jarak yang tak lagi jauh, si kembar, Gesha dan Gemaliel, juga Vio dan ketiga teman sepermainan Kiran datang menghampiri keduanya. melihat keramaian yang tiba-tiba datang menghampiri keduanya, Kiran hanya menempelkan jari telunjuknya di bibirnya supaya keenam orang yang baru menghampiri mereka lebih tenang, mendengarkan alunan lagu dari gitar dan mulut dara Setiadji di depannya itu.
Tiba-tiba, lagu itu terhenti. Gadis berambut kecoklatan itu tiba-tiba tertunduk, pundaknya bergetar. Tanpa aba-aba, si kembar Upin-Ipin, alias Gema dan Gesha berlari mendekati Nad dan mengapit si rupawan itu sembari melingkarkan tangan mereka di bahu Nad sementara Vio memeluk gadis yang tertunduk itu dari belakang.
'Nad, gua disini,' bisik Gema lembut di telinga Nad yang masih menundukkan kepalanya. Airmata Nad masih deras mengalir, membasahi sweater biru dan celana jins yang dipakainya.
'It's okay to be heart broken, Nad,' Vio berbisik tanpa sedikitpun melepas kedua tangannya yang dikalungkannya di leher Nad.
'You're with us now,' Gesha berujar sembari menangkup tangan kiri Nad dengan kedua tangannya.
Ya, mereka-lah bandaids yang perlahan bisa menyambung pecahan-pecahan hati Nad yang sudah remuk redam. Kevin menatap pemandangan itu dari jauh bersama dengan Kiran, Austin dan Jacob. Dalam diam, pemuda berwajah tirus itu mengepalkan tangannya. dalam hatinya, Ia berjanji akan mengembalikan senyum yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama itu di wajah sang bidadari idamannya.
Kevin juga mau jadi bandaid yang bisa menyambung serpihan hati Nad yang hancur. Tapi, di sisi lain, Kevin nggak mau melangkahin sahabatnya, Kiran, yang juga menaruh hati pada gadis yang tengah menjadi pusat perhatiannya saat itu. Seketika itu juga pria bermata sipit itu menghela nafas pelan sembari memasang airpods di telinganya. ia memutar playlist baru-baru ini sering diputarnya. Kevin berjalan ke ujung lain danau yang π π©ππππππππ karena pantulan cahaya matahari dan duduk diatas sebuah batu yang cukup besar.
Ia kemudian mengeluarkan buku sketsa dari dalam tasnya dan mulai menggambar. Obyek yang digambarnya saat itu bukan pemandangan danau yang hijau dan asri, melainkan sekelompok orang yang ada tak jauh dari dirinya. Sosok gadis cantik berambut coklat keemasan yang tengah menangis dan teman-temannya yang melindungi dan mencoba menghiburnya.
Jacob dari kejauhan nampak senyum senyum sendiri melihat Kevin yang tiba-tiba meninggalkan kerumunan keempat sekawan itu. Diam-Diam, pemuda bernama lengkap Jacob Leviathan Bagaskara itu merekam agenda di otaknya untuk menginterogasi kedua sahabatnya, Kiran dan Kevin usai piknik di danau hari ini.